Sabtu, 05 Maret 2011

Pengantar tentang Manajemen Rantai Pasok

Manajemen Rantai Pasok atau Management Supply Chain



PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi dunia manufaktur berubah dan semakin bera dari masa ke masa. Di Era tahun 1960-an orang mengenal Fprd sebagai salah satu [erusahaan ternama di dunia. Mereka terkenal dengan kemampuannya memproduksi mobil yang standar, yaitu “Model T”, berwarna hitam. Sistem produksi mereka kita kenal dengan istilah mass production atau produksi massal.
Produktifitas, efisiensi dan utilitas sistem produksi adalah tiga kata kunci.
Tahun 70 s/d 80-an persaingan dunia manufaktur meningkat seiring dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dan mulai diperhitungkannya industri Jepang dalam dunia bisnis global.
Pengendalian kualitas tidak lagi cukup hanya dilakukan dengan model inspeksi produk, tetapi leih fundamental dengan melihat proses. Kualitas produk juga tidak lepas dari kualitas bahan baku yang dikirim supplier. Muncullah konsep dan teknik pengendalian kualitas seperti statistical process control (SPC) dan Total Quality management (TQM).
Seiring dengan pasar yang semakin meng-global dan munculnya teknologi informasi, persaingan dunia bisnis semakin ketat.
Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat, perbaikan di internal sebuah perusahaan manufaktur tidaklah cukup.
SUPPLY CHAIN DAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Diantaranya termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik.
Ada 3 macam aliran supply chain :
1.      Aliran barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir (downstream). Contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik.
2.      Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu.
3.      Aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya.
Supply chain management (SCM) pertama kali dikemukaakan  oleh Oliver & Weber pada tahun 1982(cf.Oliver & Weber, 1982; lambert et al. 1998). SCM adalah metode,alat, atau pendekatan pengelolaannya. SCM merupakan metode yang terintegrasi dengan dasar semangat kolaborasi.
Supply chain management tidak hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan eksternal yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Dengan tujuan, guna memenuhi kepuasan konsumen, serta bekerjasama membuat produk yang murah, pengiriman cepat dan kualitas yang bagus.
AREA CAKUPAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
BAGIAN
CAKUPAN KEGIATAN ANTARA LAIN
Pengembangan Produk
Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru.
Pengadaan
Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor suplly risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier
Perencanaan & Pengendalian
Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan
Operasi / Produksi
Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
Pengiriman / Distribusi
Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi.

-          Kegiatan merancang produk baru (Produk Development)
-          Kegiatan mendapatkan bahan baku (Procurement)
-          Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning & Control)
-          Kegiatan melkukan produksi (Production)
-          Kegiatan melakukan pengiriaman / distribusi (Distribution)
Functional Division pada perusahaan manufaktur dikelompokkan sbb :
·         Bagian Pengembangan produk
·         Bagian Pembelian atau bagian pengadaan (Purchasing, Procurement atau supply function)
·         Bagian produksi
·         Bagian perencanaan produksi ( Production Planning and Inventory Control (PPIC))
·         Bagian pengiriman atau distribusi barang jadi.
ANTARA FUNGSI FISIK DAN FUNGSI MEDIASI PASAR
Klasifikasi kegiatan Supply chain menurut seorang profesor di Wharton School, Universitas of Pennsylvania,
1.      Kegiatan mediasi pasar
Tujuan untuk mencari titik temu antara apa yang diinginkan konsumen dengan apa yang akan di produksi.
2.      Kegiatan fisik
Merupakan kegiatan mendapatkan bahan baku, konversi bahan baku dan komponen menjadi produk jadi, menyimpan serta mengirimkan ke konsumen.
Aktifitas Supply Chain :
Aktifitas Fisik
Aktifitas mediasi pasar
·         Sourching (mencari bahan baku)
·         Produksi
·         Penyimpanan material/ produk
·         Distribusi / transportasi
·         Pengembalian produk (return)
·         Riset pasar
·         Pengembangan prouk
·         Penetapan harga diskon
·         Pelayanan purna jual

TANTANGAN DALAM MENGELOLA SUPPLY CHAIN
Tantangan 1. Kompleksitas struktur supply chain
Karna melibatkan banyak pihak didalam maupun luar perusahaan. Dan memiliki kepentingan yang berbeda-beda, bahkan tidak jarang bertentangan.
Tantangan 2. Ketidakpastian
Ketidakpastian merupakan sumber utama kesulitas, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan terhadap rencana. Diantaranya ketidakpastian permintaan, ketidakpastian pesanan dan ketidakpastian pengiriman.
PERAN TEKNOLOGI INTERNET
Keberhasilan Supply chain tak lepas dari teknologi internet. Diantarany a:
·         Membuat kata-kata kolaborasi, koordinasi dan integrasi menjadi berarti dan terlaksana dalam praktek di lapangan
·         Pihak supply chain dapat dengan mudah memperoleh informasi dan transaksi dengan mudah
·         Banyak model yang dapat diaplikasikan ke internet dari konteks supply chain management
Ada 2 contoh 2 aplikasi internet dalam supply chain menegement :
1.      Electronic procurement (e-procurement)
2.      Electronic Fulfillment (e-Fulfillment)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar